Kita bisa mencoba memulai hidup sederhana. Misalnya dengan menulis kembali tujuan hidup kita, termasuk cara mencapainya. Tujuan hidup yang jelas ( spesific ), terukur, punya padanan fisik ( measurable ), bisa dicapai ( attainable ), relevan ( relevant ), dan punya tahapan waktu menyeleksi hal - hal yang perlu dan tidak perlu dalam hidup kita. Misalkan :
* Barang. Tak perlu menggunakan barang dengan teknologi yang sebenarnya kita tidak memerlukannya.
* Keadaan. tidak semua keadaan membutuhkan response dari kita.Ada yang perlu dilupakan dan diselesaikan.
* Cara. Tidak semua pekerjaan harus ditangani sendiri meski tidak semua bisa didelegasikan.
* Masa lalu. Dari sekian lembar masa lalu, ada yang masih bisa kita gunakan landasan merumuskan masa depan dan juga ada yang sama sekali tidak berguna dan sebaliknya kita lupakan saja.
Masing - masing kita memang berkecenderungan untuk berbuat baik dan sebaliknya. kecenderungan kita untuk melakukan hal yang buruk itu lah yang menyebabkan kita bisa serakah, selalu tidak puas, rendah diri, atau hal buruk lain yang diyakini bisa menjauhkan kita dari hidup sederhana. karena kita bisa memilih menjadi orang yang buruk kalau kita mau. sama seperti bahwa kita sebenarnya bisa hidup sederhana kalau kita mau.hidup sesuai kebutuhan. " tidak tinggi - tidak rendah , tidak berlebih - lebih". Tapi apakah kita mau? itu hanya bisa dijawab oleh masing - masing kita.
( Zirlygita Jamil )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar